Jumat, 19 Juni 2009

Manohara Dimasa Kecil

Manohara dimasa kecil bisa Anda lihat dari foto-fotonya di bawah ini. Tidak sangka jalan hidupnya akan serumit sekarang.

Manohara Odelia Pinot

RIWAYAT HIDUP MANOHARAManohara lahir pada 28 Februari 1992 di Jakarta dengan nama Manohara Odelia Pinot. Dia lahir dari pasangan George Manz yang berkebangsaan Amerika Serikat dan ibu, Daisy Fajarina asal Bugis, Sulawesi Selatan. Pada saat Manohara masih balita, ibunya Daisy bercerai dengan ayahnya. Tak lama kemudian, Daisy menikah lagi dengan pria Perancis bernama Reiner Pinot Noack. Manohara ikut ibunya di Perancis dan dibesarkan oleh ayah tirinya tersebut.

Masa kecil Manohara dihabiskan di Eropa bersama kakak dan orangtuanya. Tahun 2006, Manohara baru kembali ke Indonesia.

Menetap di Jakarta, Manohara yang memiliki wajah cantik dan kulit bersih serta postur tubuh yang semampai membuat Manohara memiliki akses yang cepat untuk masuk ke dalam pergaulan kaum sosialita ibukota. Tak hanya itu, perempuan yang akrab disapa Mano ini juga mulai aktif di bidang modeling. Dia bergabung dengan John Robert Power.

Nama Manohara mulai dikenal ketika dia masuk deretan daftar 100 Pesona Indonesia yang diadakan Majalah Harper’s Bazaar. Sejak saat itu, gadis berbintang Pisces ini sering mendapat undangan jamuan makan. Dengan kecantikannya itu, Mano langsung menarik perhatian banyak orang. Termasuk Pangeran Kelantan, Tengku Fakhry yang terpesona oleh kecantikan Mano.

Sejak bertemu dengan Mano, Tengku Fakhry jatuh cinta dengan Perempuan tersebut. Pada tanggal 26 Agustus 2008, Mano yang masih berusia 16 tahun itu di sunting oleh Tengku Fakhry. Mano kemudian tinggal di istana Kerajaan Kelantan di Malaysia.

Ternyata, apa yang dibayangkan Mano selama ini tentang pernikahan yang bahagia itu meleset. Mano justru mengaku merasa tersiksa dengan pernikahannya. Sebagai istri, dia tak merasa dihargai. Menurut pengakuan Mano, sang suami sering melakukan tindak kekerasan pada dirinya. Hal itu membuat Mano tidak nyaman hidup di istana tersebut. Dia selalu berusaha untuk kabur dan pulang ke Indonesia agar jauh dari Tengku Fakhry.

"Aku tidak bahagia dan merasa tersiksa lahir dan batin. Aku tidak nyaman selama di sana," ucap Mano pada saat konperensi pers pertama kali. (rakyatdemokrasi.wordpress.com)

Artikel yang masih berhubungan :
Artikel lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar